International Youth Day: Innovate, Educate, and Nurture

oleh: Dominito Danand Jaya (@dominito_dj) – Content Writer at Youth Team SociopreneurID

Setiap tahun tepatnya pada tanggal 12 Agustus secara global kita merayakan “International Youth Day” sebagai suatu media, platform, atau sebuah mercusuar yang menjadi pengingat betapa pentingnya anak muda dalam kehidupan masyarakat global.

International Youth Day tahun ini mengangkat tema Green Skills for Youth, dalam tema ini United Nation menyatakan 5 hal yang harus diketahui mengenai tema Green Skills for Youth.

1. Green Skills

“pengetahuan, kemampuan, nilai- nilai, serta prilaku yang dibutuhkan dalam mengembangkan dan mendukung kehidupan social serta lingkungan yang berkelanjutan serta efisien sumber daya”. Keterampilan hijau atau Green Skills mencakup berbagai aspek, mulai dari pemahaman tentang energi terbarukan dan efisiensi energi, pengelolaan limbah, pertanian berkelanjutan, hingga desain produk ramah lingkungan. Individu dengan green skills memiliki kemampuan untuk menerapkan solusi berkelanjutan dalam berbagai sektor, seperti industri, teknologi, pertanian, dan desain.                     

2. Youth will endure severe climate events longer

Dalam studi yang di lakukan oleh Wim Thiery and beberapa koleganya pada tahun 2021, melalui beberapa model atau skenario pemanasan global dengan data demografi untuk menghitung paparan seumur hidup terhadap enam jenis cuaca ekstrem untuk setiap generasi yang lahir antara tahun 1960 dan 2020, ia menemukan bahwa “tampaknya intuitif bahwa generasi muda akan mengalami lebih banyak dampak dari perubahan iklim ketimbang generasi yang lebih tua”.

3. Youth will experience significant changes in economic opportunities

Berdasarkan data yang dari United Nation “climate change” akan mempegaruhi sekitar 40% pekerjaan yang bergantung pada Kesehatan lingkungan, perkiraan United Nation pada tahun 2023 akan muncul sekitar 8,4 juta pekerjaan yang diciptakan dari transisi pada lingkungan yang lebih hijau. Tumbuhnya kesadaran akan masalah lingkungan dapat mendorong permintaan akan pekerjaan ramah lingkungan dan praktik berkelanjutan. Para muda – mudi dengan keahlian dalam energi terbarukan, konservasi, dan teknologi ramah lingkungan dapat menemukan peluang ekonomi yang menjanjikan di masa depan.

4. Skill demand is exceeding supply

United Nation menyatakan bahwa pada tahun 2030, sekitar 60% dari anak muda akan kekurangan atau tidak memiliki kemampuan untuk berkembang pesat dalam “ekonomi hijau” yang akan datang. Menurut analisis Linkedin antara 2022 – 2023 terdapat peningkatan 22,4% pada lowongan kerja yang membutuhkan setidaknya 1 “Green Skills”. Peningkatan kebutuhan akan kemampuan – kemampuan hijau ini dapat berdampak pada bagaimana suatu perusahaan bergerak yaitu dalam proses perekrutan, kualifikasi pekerjaan akan lebih sulit untuk dicapai, akibatnya projek, inovasi, dan kualitas menurun, alhasil ekonomi, dan citra perusahaan menjadi kurang baik.

5. There are disparities that must be addressed

United Nation mengidentifikasi bahwa terdapat beberapa kesenjangan yang harus kita atasi, salah satu dari kesenjangan tersebut adalah kesenjangan edukasi yang terjadi di dunia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan United Nation menemukan bahwa kemampuan hijau atau “Green Skills” akan lebih mudah dikembangkan oleh edukasi melalui pendidikan tinggi, akan tetapi kemampuan hijau dapat juga dikembangkan melalui berbagai macam pendekatan. Sociopreneur Indonesia menghadirkan beberapa bentuk pendekatan terhadap semua kalangan masyarakat agar dapat mengembangkan kemampuan hijau.

Sociopreneur Indonesia secara aktif mendukung dan mengambil peran dalam mensukseskan tema dari International Youth Day melalui berbagai macam program serta kampanye yang mengutamakan anak muda “Youth”. Green Skills telah menjadi ideologi utama dari SID dimana dalam tahun ini SID menekankan pemahaman atas Eco-Literacy. Berikut adalah beberapa program yang dilaksanakan SID dalam mendukung tema International Youth Day tahun ini

a. Pengembangan “Green Skill” telah diintegrasikan dalam sejumlah program, untuk anak – anak usia dini AHAI (Anak Hebat Anak Indonesia). AHAI adalah program yang melatih serta menumbuhkan kreatifitas dan inovasi anak – anak jenjang sekolah dasar untuk mengenal dan memahami lingkungan sekitar mereka.

b. Program BCreator merupakan program yang dilaksanakan untuk kelompok umur remaja SMP – SMA, program ini memiliki visi untuk memberikan akses bagi para siswa akan informasi – informasi melalui serangkaian aktivitas yang dirancang untuk memicu serta menstimulasi kemampuan fisik, intelektual, sosial, dan spiritual.

c. Expert and Youth Volunteer program adalah program yang ditargetkan pada khalayak umum yang terdiri dari Youth Volunteer (mahasiswa) dan Expert Volunteer (profesional) kegiatan ini bertujuan untuk mengkolaborasikan pengalaman minimal 8 tahun seorang profesional dengan pelajar atau mahasiswa untuk menghasilkan video edukasi bertajuk lingkungan yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi umum. Beberapa hasil dari kegiatan ini dapat diakses melalui channel Youtube Sociopreneur Indonesia.

Lantas, apa yang menjadi harapan dari Sociopreneur Indonesia dalam International Youth Day tahun ini, sudah pastinya memberdayakan anak muda untuk  menjadi penggerak bagi kelestarian lingkungan di masa depan melalui kemampuan hijau atau “Green Skills”. Terbentuk aksi – aksi nyata yang tidak hanya menekan “urgensi” dari green skills tapi bagaimana perwujudan serta implementasi yang dapat dilakukan anak muda terhadap lingkungan di masa depan.

Sebagai penutup Sociopreneur Indonesia ingin mengingatkan kita semua bahwa :

“Green Skills mendukung keberlanjutan”

“Green Skills memberdayakan kehidupan”

“Green Skills membentuk masa depan”

Spread the Kindness

No Comments

Post a Comment