oleh: Donia Helena Samosir (@doniahelena) – Content Writer at Youth Team SociopreneurID
“As you grow older, you will discover that you have two hands — one for helping yourself, the other for helping others.” — Audrey Hepburn.
Menurut sebagian orang, menjadi sukarelawan merupakan kegiatan yang mungkin tidak memberikan manfaat materil bagi siapapun yang menjalaninya, melelahkan, bahkan mungkin harus mengorbankan banyak hal, seperti uang, waktu, dan tenaga. Namun. bagi sebagian lainnya menjadi sukarelawan merupakan panggilan hati, sehingga menjalani kerelawanan adalah tentang berbagi, memupuk rasa syukur, serta merajut hubungan baik. Hal tersebut pulalah yang dirasakan oleh Deak.
Safira Dyapramesti Ruhita – yang akrab dipanggil Deak – merupakan mahasiswa tingkat akhir di Desain Komunikasi Visual Intitut Teknologi Sepuluh Nopember (DKV ITS). Saat ini, Deak aktif mengikuti organisasi kampus, menjalani program magang di tiga tempat berbeda, serta tetap meluangkan waktu untuk menjadi relawan. Semua kegiatan tersebut dilakukan secara maksimal oleh Deak, tanpa terkecuali.
Kepada Sociopreneur Indonesia, Deak menceritakan bahwa dari pengalaman-pengalamannya menjadi sukarelawan, bakti sosial kepada Panti Asuhan Amanah Surabaya merupakan salah satu pengalaman kerelawanan yang berkesan baginya. Panti Asuhan Amanah berdiri sejak 1995. Panti asuhan ini didirikan oleh seorang ahli pijat bernama Sumirah. Hingga kini panti asuhan tersebut masih berdiri kokoh dan merawat lebih dari 85 anak. Hal ini menjadikan Panti Asuhan Amanah sebagai salah satu panti asuhan yang paling mendapat perhatian di Surabaya.
Bersama teman-teman kuliahnya, Deak menggalang dana dan berbagi kepada anak-anak di Panti Asuhan Amanah Surabaya. Deak menceritakan bahwa selain berbagi, bermain bersama anak-anak panti asuhan setempat merupakan kegiatan yang paling menyenangkan juga menantang. Deak dan teman-teman harus mengatur acara dan games yang menyenangkan agar acara berjalan lancar.
Menurut Deak, kegiatan ini tentunya memiliki dampak yang sangat positif. Ketenangan hati dan perasaan bahagia merupakan hal yang tidak bisa digantikan dengan apapun. Selain itu, dengan kehadiran banyak orang ke panti asuhan, juga membuat pihak panti asuhan lebih bersemangat dalam menjalani hari-hari, serta semakin percaya bahwa pertolongan Tuhan bagi anak-anak yatim piatu bisa datang dari mana saja.
Deak tetap percaya bahwa kegiatan kerelawanan merupakan kegiatan yang membawa dampak baik bagi setiap orang yang melakukannya. Deak menceritakan bahwa sepulang dari panti asuhan, Deak jadi memiliki rasa syukur yang lebih tinggi. Deak menyadari bahwa “selalu melihat ke atas” merupakan sifat yang tidak baik dan perlu untuk terus menyadari bahwa masih banyak orang yang lebih membutuhkan.
Deak juga tidak ragu untuk mengajak lebih banyak orang terlibat dalam kegiatan kerelawanan. Menurut Deak, setiap orang paling tidak harus memiliki pengalaman kerelawanan sekali dalam hidup karena akan mengubah cara pandang kita terhadap hidup. Sekecil apapun kontribusi yang diberikan, namun sangat mungkin bermakna besar bagi orang lain, memberi pengaruh, bahkan bisa mengubah hidup seseorang. Tentu tidak ada alasan untuk tidak berbuat baik. Deak berharap akan lebih banyak orang terpanggil untuk mengikuti kegiatan kerelawanan. Karena dari hal baik, lahir pula kehidupan yang lebih baik.
No Comments