test

test

Spread the Kindness

 Familiar ‘nggak dengan istilah “Nyempetke” yang berasal dari Bahasa Jawa?

Kami pun baru belajar tentang istilah ini dari perjumpaan perdana kami dengan Expert Volunteer, Kamis malam lalu. Nyempetke jika diterjemahkan secara harfiah berarti menyempatkan. Nyempetin, dalam bahasa sehari-harinya. Kami tertarik untuk bercerita sedikit tentang istilah ini.

Jadi, Kamis malam lalu, kami menghabiskan waktu bersama relawan profesional yang bergabung dalam Empathy Project Virtual 2021. Seluruh relawan profesional yang hadir kami sebut sebagai Expert Volunteer, sebab mereka memiliki 8 tahun expertise di bidang masing-masing.

Baru saja kami membuka ruangan Zoom, kami berjumpa kembali dengan beberapa Expert Volunteer yang telah mengikuti kegiatan ini tahun lalu. “Eh, Bapak.. Eh Ibu.. Ikutan lagi?” Pecahlah gelak tawa dan senda gurau di ruangan Zoom. Seakan kami sudah kenal lama. Padahal, kami belum pernah bertemu secara langsung dengan beberapa Expert Volunteer, selama ini kami berkomunikasi lewat gawai masing-masing saja.

Sebagian lainnya adalah Expert Volunteer yang baru bergabung di tahun ini. Setelah berkenalan singkat, acara pun kami mulai. Seluruh relawan terlihat antusias, beberapa Expert Volunteer terlihat mengikuti sesi dengan saksama. Pembicaraan pun jadi mulai serius. Kak Heru, co-founder dari Sociopreneur Indonesia yang membuka acara malam itu mulai menggiring pembicaraan ke arah yang lebih filososis. “Bapak, Ibu, program ini kami namakan Empathy Project sebab kami percaya empati merupakan pondasi bagi setiap orang untuk bisa berbagai dan memberikan dampak positif kepada orang lain,” ucap Kak Heru.

“Tahun ini, kami mengangkat tema Wellness, sesuai dengan tantangan yang dihadapi akibat pandemi. Di tengah situasi yang belum tahu akan berakhir kapan, yang bisa kita lakukan adalah beradaptasi. Bagaimanapun, kita harus menyelaraskan diri dengan keadaan,” sambungnya.

Tentunya hal ini mengundang diskusi pada kolom chat. Salah satu Expert Volunteer kemudian menyebutkan tentang “Nyempetke” yang menarik perhatian kami karena istilah tersebut cukup asing kami dengar. “Jadi, nyempetke ini merupakan filosofi Jawa yang sebenarnya menunjukkan banyak orang yang ngomongnya sibuk melulu, padahal sama-sama punya waktu 24 jam,” ujarnya.

“Nah, di Jawa itu Nyempetke bermaksud bahwa sebenarnya dalam 24 jam itu kita bisa memberikan sedikit waktu yang sebenarnya nggak akan mengurangi waktu kita, nggak membuat kita merasa dicurangi, malahan kita ikhlas. Nyempetke ibadah, nyempetke sedekah, nyempetke memberikan waktu kepada orang lain. Jadi kalau ‘nggak nyempetke, ya, kapan lagi?”

Ini pula yang menguatkan kami untuk mengangkat tema Wellness di Empathy Project Virtual 2021. Apapun situasinya, kita masih bisa nyempetkekok, untuk memberikan yang terbaik kepada sekitar kita. Wellness tidak hanya berbicara tentang diri sendiri, tapi tentang perjuangan menyelaraskan diri dan berkontribusi untuk sekitar kita dalam kebersamaan.

“Zsssshhhhhh..” hujan deras mengguyur Kabupaten Tangerang dan sekitarnya. Petir turut bersahut-sahutan memecah suasana. Malam itu, delapan orang di balik layar Sociopreneur Indonesia terlihat sedang hiruk pikuk di depan layar laptop di rumah masing-masing. Rupanya mereka hendak menyambut teman-teman relawan di kegiatan Youth Volunteering Empathy Project Virtual 2021. Dalam hati, mereka hanya bisa berdoa, “Semoga sinyal internet kami tidak terbawa angin dan hujan petir..”

Acara temu perdana ini dimulai pukul 19:00, namun saat jarum panjang jam belum sampai di angka 12, sudah banyak teman-teman relawan yang mengantri masuk ke dalam Zoom. Waah, sepertinya teman-teman relawan sudah tidak sabar untuk mengikuti acara. Mereka berkumpul malam ini tak hanya untuk mengenal satu sama lain, tapi juga untuk memaknai peran mereka sebagai relawan muda yang mau berkontribusi untuk sesuatu yang lebih baik.

Perjumpaan malam itu diawali dengan hadirnya Kak Dessy di tengah teman-teman relawan. Founder dari Sociopreneur Indonesia ini berbagi sedikit pengalamannya menjadi seorang relawan. Perjalanan kerelawanan Kak Dessy dimulai sejak ia masih duduk di bangku perkuliahan. Saat itu, ia menjadi relawan gempa bumi di daerah Sumatera Barat. The rest is history! Berawal dari ikut-ikutan membuat survival kit untuk daerah terdampak gempa, Kak Dessy jadi nagih dan mendedikasikan waktunya selama kurang lebih 17 tahun, berkeliling ke banyak tempat dengan menjadi relawan. Selama Kak Dessy bersekolah di luar negeri, ia menjadi relawan profesional, mengikuti sejumlah aktivitas untuk memperjuangkan animal rights, menjadi relawan lingkungan dan bencana alam.

Lantas, apa yang membuat Kak Dessy setia menjadi seorang relawan?

“Volunteering itu sebenarnya tidak sulit kok,” ujarnya.

“Kalau kita bicara tentang kerelawanan, kita berbicara tentang melakukan sesuatu dan membuatnya menjadi lebih baik tanpa paksaan.” sambungnya lagi.

Dengan kata lain, menjadi relawan sebenarnya melatih diri kita untuk menjadi lebih baik setiap harinya, dimulai dari hal-hal yang sederhana. Anggukan dan senyuman mulai terpancar di wajah teman-teman relawan. Mereka terlihat memahami apa yang disampaikan oleh Kak Dessy. Bisa jadi juga mereka membayangkan ilustrasi kerelawanan yang sehari-hari sebenarnya sudah mereka lakukan, seperti membukakan pintu untuk orang lain, memberikan senyuman kepada orang yang berpapasan di jalan, menanyakan kabar sanak dan kerabat, memberi makan kucing liar di dekat rumah, dan masih banyak contoh-contoh sederhana lainnya.

Hujan masih mengguyur deras, namun pembicaraan malam itu berlangsung begitu hangat. Harapan kami, semoga kehangatan ini tidak berlangsung di Empathy Project saja, tapi nilai-nilai dan semangat kebaikannya dapat diteruskan oleh teman-teman relawan untuk bersama-sama membuat dunia menjadi lebih baik.

Memanfaatkan Smartphone untuk Fotografi Selama di Rumah Aja!

Video ini menjelaskan bagaimana Memanfaatkan smartphone untuk fotografi selama dirumah aja! Di dalam video ini dijelaskan beberapa tips bagaimana memotret selama di rumah aja!

Video ini direkomendasikan untuk: Anak-anak SD dan SMP

Cari tahu lebih lanjut di media sosial project ini: 
Instagram: @infinity.empathy

  • Expert : Mutamassikin
  • Project Leader : Antonius Josh Hoo
  • Video Editor : Beatricea Larisa dan Feira Choirunisa
  • Storyline : Beatricea Larisa dan Nadia Salsabila
  • SMC : Mutiara Azkiya dan Yayat Maulidan
  • Fasilitator : Clarissa Amadhea

Ingin terlibat dalam pembuatan konten edukasi ini?
Hubungi kami melalui Email atau media sosial kami

Disclaimer: Video ini merupakan kontribusi Expert dan Youth Volunteer dalam rangkaian program Empathy Project Virtual 2020. Seluruh konten edukasi dapat diakses dan digunakan oleh publik selama bertujuan sebagai media pembelajaran.

Pentingnya Punya Management Waktu yang Baik

Kamu yakin nih, masih belum mulai atur waktu kamu yang benar? Ternyata jika kamu memiliki manajemen waktu yang kurang baik, bisa berbahaya, lho! Yuk, langsung simak video ini supaya kamu tahu pentingnya memiliki manajemen waktu yang baik!

Video ini direkomendasikan untuk: Anak-anak SD dan SMP

Cari tahu lebih lanjut di media sosial project ini: 
Instagram: @infinity.empathy

  • Expert : Pramudianto
  • Project Leader : Antonius Josh Hoo
  • Video Editor : Beatricea Larisa dan Feira Choirunisa
  • Storyline : Beatricea Larisa dan Nadia Salsabila
  • SMC : Mutiara Azkiya dan Yayat Maulidan
  • Fasilitator : Clarissa Amadhea

Ingin terlibat dalam pembuatan konten edukasi ini?
Hubungi kami melalui Email atau media sosial kami

Disclaimer: Video ini merupakan kontribusi Expert dan Youth Volunteer dalam rangkaian program Empathy Project Virtual 2020. Seluruh konten edukasi dapat diakses dan digunakan oleh publik selama bertujuan sebagai media pembelajaran.

How to Deal with Your Time Management?

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dihadapkan dengan berbagai macam aktivitas yang harus dijalankan. Tiap orang memiliki ragam rutinitas yang berbeda, bagi mereka yang memiliki aktivitas padat tentunya memiliki beban tanggung jawab yang lebih besar. Mereka juga lebih mudah mengalami burn out. Dalam video ini, tim akan menjelaskan mengenai tata cara dalam memanajemen waktu agar segala aktivitas dan pekerjaan terselesaikan tepat pada waktunya.

Video ini direkomendasikan untuk: Remaja – Dewasa

  • Expert : Nia Sarinastiti
  • Project Leader : Cynthia Saraswati
  • Video Editor : Dian Silvani
  • Storyline : Bonifasius Brian
  • SMC : Aghnia Tias Salsabila
  • Fasilitator : Christian Putra Setiawan
  1. https://www.mindtools.com/pages/article/newHTE_00.htm
  2. https://www.lifehack.org/articles/productivity/10-ways-improve-your-time-management-skills.html
  3. https://www.thebalancecareers.com/time-management-skills-2063776
  4. https://www.coachingpositiveperformance.com/17-essential-time-management-skills/

Ingin terlibat dalam pembuatan konten edukasi ini?
Hubungi kami melalui Email atau media sosial kami

Disclaimer: Video ini merupakan kontribusi Expert dan Youth Volunteer dalam rangkaian program Empathy Project Virtual 2020. Seluruh konten edukasi dapat diakses dan digunakan oleh publik selama bertujuan sebagai media pembelajaran.

Bagaimana Cara Membuat Kompos?

Jumlah limbah rumahan meningkat. Limbah organik maupun non organik kebanyakan dibuang secara langsung tanpa dikelola dahulu, efeknya ialah kerusakan lingkungan. Video ini akan menjelaskan tentang pengelolaan limbah rumahan yang dapat bermanfaat sebagai kompos, Outcome yang diharapkan dengan adanya video ini ialah kondisi lingkungan yang lebih baik dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah.

Video ini direkomendasikan untuk: Remaja – Dewasa

Cari tahu lebih lanjut di media sosial project ini: 
Instagram: @cerita_citakita

  • Expert : Dr. Mohd Faez Sharif
  • Video Editor : Jumaidi Iqbal
  • Storyline : Monika Agata dan Riani Inabah
  • SMC : Melinda Deviana dan Zuni Putri Isnaini
  • Fasilitator : Clarissa Amadhea

Ingin terlibat dalam pembuatan konten edukasi ini?
Hubungi kami melalui Email atau media sosial kami

Disclaimer: Video ini merupakan kontribusi Expert dan Youth Volunteer dalam rangkaian program Empathy Project Virtual 2020. Seluruh konten edukasi dapat diakses dan digunakan oleh publik selama bertujuan sebagai media pembelajaran.

Kenapa Literasi Penting?

Literasi merupakan hal penting yang seharusnya dilakukan masyarakat. Namun masih banyak orang yang menganggap literasi membosankan dan tidak penting. Padahal tanpa literasi, roda kehidupan akan berhenti karena kurangnya pemahaman mengenai banyak hal. Video ini akan menjelaskan tentang alasan pentingnya literasi, faktor penghambat dalam berliterasi, dan hal yang dapat dilakukan terkait literasi.

Video ini direkomendasikan untuk: Anak-anak SD, Remaja, Dewasa

Cari tahu lebih lanjut di media sosial project ini: 
Instagram: @cerita_citakita

  • Expert : Ida Bagus Kede Syumanjaya
  • Video Editor : Jumaidi Iqbal
  • Storyline : Monika Agata dan Riani Inabah
  • SMC : Melinda Deviana dan Zuni Putri Isnaini
  • Fasilitator : Clarissa Amadhea
  1. World’s Most Literate Nations Ranked https://webcapp.ccsu.edu/?news=1767&data diakses Oktober 2020
  2. Arti literasi https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Literasi Oktober 2020
  3. Indeks Aktivitas Literasi Membaca (Alibaca) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

Ingin terlibat dalam pembuatan konten edukasi ini?
Hubungi kami melalui Email atau media sosial kami

Disclaimer: Video ini merupakan kontribusi Expert dan Youth Volunteer dalam rangkaian program Empathy Project Virtual 2020. Seluruh konten edukasi dapat diakses dan digunakan oleh publik selama bertujuan sebagai media pembelajaran.

HOW TO BE THE LEADER OF YOURSELF?

Setiap anak adalah pemimpin. Namun seringkali tekanan untuk menjadi yang terbaik serta gaya hidup membuat mereka terlena dan melupakan apa yang penting bagi dirinya. Terinspirasi dari 7 Habbits of Highly Effective People karya Stephen Covey, video ini bertujuan untuk mengedukasi pentingnya memimpin diri sendiri untuk mencapai potensi diri.

Video ini direkomendasikan untuk: Remaja

Cari tahu lebih lanjut di media sosial project ini: 
Instagram: @youniqueness.id

  • Expert : Harry Pramono
  • Project Leader : Dithya Dwi Erliza
  • Video Editor : Fauhan Kasyfi
  • Storyline : Astri Sifa Y dan Geani Budiningsih I
  • SMC : Ghita Safitri dan Erliana S. Jenai
  • Fasilitator : Yundi Christie Nandani

Ingin terlibat dalam pembuatan konten edukasi ini?
Hubungi kami melalui Email atau media sosial kami

Disclaimer: Video ini merupakan kontribusi Expert dan Youth Volunteer dalam rangkaian program Empathy Project Virtual 2020. Seluruh konten edukasi dapat diakses dan digunakan oleh publik selama bertujuan sebagai media pembelajaran.

YOU ARE UNIQUE AND PRICELESS

Bagi anak usia SD, persahabaatan merupakan sebuah arena bermain. Anak-anak di masa ini ingin keberadaannya diterima oleh teman seusianya. Namun, masalah timbul ketika penerimaan yang diinginkan tidak tercapai. Akibatnya, mereka merasa sendirian dan bingung. Video ini bertujuan untuk memberikan pengertian bahwa setiap anak memiliki keunikannya sendiri yang harus diselebrasikan.

Video ini direkomendasikan untuk: Anak-anak SD

Cari tahu lebih lanjut di media sosial project ini: 
Instagram: @youniqueness.id

  • Expert : Priska Denelle
  • Project Leader : Dithya Dwi Erliza
  • Video Editor : Fauhan Kasyfi
  • Storyline : Astri Sifa Y dan Geani Budiningsih I
  • SMC : Ghita Safitri dan Erliana S. Jenai
  • Fasilitator : Yundi Christie Nandani

Ingin terlibat dalam pembuatan konten edukasi ini?
Hubungi kami melalui Email atau media sosial kami

Disclaimer: Video ini merupakan kontribusi Expert dan Youth Volunteer dalam rangkaian program Empathy Project Virtual 2020. Seluruh konten edukasi dapat diakses dan digunakan oleh publik selama bertujuan sebagai media pembelajaran.

Simple Way to Segregate your Waste

Pemisahan dan manajemen sampah yang baik akan berdampak baik terhadap lingkungan dan bumi, yang dimana harus dimulai dari lingkungan terkecil yaitu di dalam rumah tangga. Video ini akan menjelaskan mengapa pemisahan dan manajemen sampah di rumah tangga itu penting serta dampaknya terhadap lingkungan dan aspek lainnya.

Video ini direkomendasikan untuk: Remaja – Dewasa

Cari tahu lebih lanjut di media sosial project ini: 
Instagram: @wasteforfun

  • Expert : Dr. Suhaidah Hussain
  • Project Leader : Dio Novrianto Salaam
  • Video Editor : Yuniyar H
  • Storyline : Nadia Irfani dan Desti Putri A.
  • SMC : Ahmad Ghifari dan Yusela Sara Dwipa
  • Fasilitator : Clarissa Amadhea

Ingin terlibat dalam pembuatan konten edukasi ini?
Hubungi kami melalui Email atau media sosial kami

Disclaimer: Video ini merupakan kontribusi Expert dan Youth Volunteer dalam rangkaian program Empathy Project Virtual 2020. Seluruh konten edukasi dapat diakses dan digunakan oleh publik selama bertujuan sebagai media pembelajaran.