
Selama satu tahun belakangan, apa yang sudah Anda lakukan untuk melewati kondisi pandemi ini? Apakah perencanaan Anda harus berubah karena situasi yang terjadi? Bagaimana Anda menyikapinya?
Dalam pekerjaan saja, ada sebagian orang yang seluruh kegiatannya harus terhenti, karena pandemi ternyata menambah beban yang dihadapi. Ada juga sebagian orang yang masih bekerja, namun setengah penghasilannya harus direlakan untuk sementara. Lalu, ada sebagian lainnya yang malah harus memikul beban pekerjaan yang lebih berat akibat dikerjakan jarak jauh.
Pandemi Covid-19 telah membawa dampak nyata terhadap rencana individu dan agenda-agenda besar yang sudah disusun dari jauh-jauh hari. Memang, tak ada yang langsung siap menyikapinya, namun perlahan-lahan kita sedang diajak untuk berbenah, menata ulang kehidupan agar tidak berlarut-larut dalam keresahan dan mencoba berfokus kepada titik terangnya.
Lantas, titik terang seperti apa yang dapat dilihat saat ini? Apa yang dapat dilakukan bersama-sama? Kami percaya, titik terang itu selalu ada. Banyak hal yang dapat dipelajari dan disyukuri dari setiap kejadian. Walaupun situasi pandemi saat ini terkesan menyeramkan bagi sebagian orang, namun hidup memang penuh ketidak pastian. Kita yang diminta untuk mampu menyikapinya. Ketimbang hanya berfokus pada hal-hal yang tidak dapat kita kontrol, mengapa kita tidak fokus kepada hal baik yang bisa kita lakukan, baik untuk diri sendiri, maupun untuk orang lain?
Jika kita melaluinya bersama-sama, segala hal akan terasa lebih ringan. Atas dasar inilah, kami mengumpulkan cerita-cerita dari lapangan, pengalaman, dan refleksi yang positif dalam Empathy Project Virtual 2021: #StoryofWellness. Selain dengan harapan dapat menginspirasi, pesan yang ingin kami sampaikan adalah kita tidak pernah sendirian dalam menghadapi situasi apapun. Akan selalu ada orang-orang yang bisa membantu kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Empathy Project 2021 telah resmi ditutup minggu lalu, namun semangat menebarkan lebih banyak lagi aksi-aksi kebaikan baru akan dimulai. Suatu kehormatan bagi kami, bahwa Empathy Project Virtual 2021 telah berhasil merangkul keterlibatan berbagai pihak ABGS (Academic, Business, Government, dan Society). Setiap sektor memiliki keterbatasan dan peluang tersendiri yang mendorong upaya untuk mengembangkan ekosistem yang tahan banting (resilient) dan mengajak setiap individu untuk menyikapi kondisi yang ada dengan sebaik-baiknya. Berkaca dari pengalaman yang kami lewati bersama mitra, saat ini seluruh pihak tengah berjuang untuk mengembalikan kondisi yang normal dengan beradaptasi dengan kondisi yang baru.
Di sektor pendidikan, misalnya, pembelajaran daring membawa perubahan yang sangat besar. Tidak mudah mengubah proses belajar yang selama ini dilakukan tatap muka, menjadi jarak jauh melalui platform komunikasi online. Melalui Empathy Project Virtual 2021, kami turut mengupayakan alternatif program belajar yang dapat diterapkan di mana saja dan kapan saja. Sebanyak 295 siswa dan 32 guru yang telah mengikuti program AHAI dan BCreator Online dapat menduplikasi metode pembelajaran yang mengasyikkan dan mengasah kemampuan kreativitas dan inovasi siswa berdasarkan konteks yang berlaku di masing-masing sekolah.
Selain itu, institusi pemerintahan, perguruan tinggi, bisnis, dan komunitas membutuhkan ruang belajar dan berbagai best-practice agar mampu beradaptasi dengan situasi yang ada. Maka dari itu, kami menyelenggarakan serial webinar dalam Three-S Dialogue dengan menggandeng tujuh institusi dan diikuti oleh 2040 learners.
Adapun konten-konten yang beredar secara bebas saat ini, membawa dampak terhadap apa yang dikonsumsi oleh penonton. Semakin banyak konten edukatif dan ajakan-ajakan positif yang mampu disirkulasikan secara gratis, maka harapannya semakin besar pula upaya kebaikan akan disebarkan. Untuk itulah, kami mengumpulkan 130 relawan yang tergabung dalam Expert dan Youth Volunteering untuk saling belajar dan berkolaborasi menghasilkan konten edukasi untuk publik.
Aksi-aksi nyata yang dapat dilakukan secara sederhana setiap hari juga kami gaungkan melalui kampanye kebaikan yang bernama 7 Days of Kindness Challenge. Pesan utama dari kampanye ini adalah tidak sulit untuk berbuat baik, berhasil diduplikasi di India oleh Yuvsatta (Youth for Peace) dan di Malaysia oleh MY Lestari. Kampanye kemudian disesuaikan dengan kondisi dari masing-masing negara.
Seluruh program ini berjalan dari bulan Juni hingga Agustus 2021. Bagi sebagian orang yang tidak mengikuti seluruh kegiatan dan mengetahui cerita-cerita dibalik pelaksanaannya, kami undang untuk menghadiri Empathy Week sebagai acara puncak dari Empathy Project Virtual 2021: #StoryofWellness.
Empathy Week kami laksanakan selama tiga hari mulai dari hari Jumat (3 September 2021) dengan mengundang empat orang perempuan inisiator sosial/innovator sosial dalam SIDTalks: Women in Social Change. Kemudian dilanjutkan pada hari Sabtu (4 Spetember 2021) dengan mengundang kurang lebih 64 siswa SD dari Sumatera dan Jawa untuk berkreasi melalui sains, matematika, dan seni dalam AHAI Challenge Show, dan Ceremonial Night pada hari Minggu (5 September 2021) yang membuka ruang diskusi dengan mengundang perwakilan dari India, Malaysia, dan Indonesia.
Di Ceremonial Night seluruh kegiatan yang telah berlangsung dikupas secara mendalam melalui dua diskusi panel, yang pertama adalah tentang pentingnya meneruskan langkah kecil yang telah dilakukan, dan yang kedua adalah bagaimana kerelawanan menjadi inti dari keseluruhan program yang telah berjalan dengan mengundang empat orang relawan program Expert dan Youth Volunteering.
Upaya-upaya ini tentunya tak lepas dari sebuah kepercayaan, bahwa dengan merangkul banyak pihak dan bergandengan tangan bersama-sama untuk menyebarkan semangat kebaikan dan hal-hal positif, maka kita akan dapat menghadapi situasi apapun. Cerita ini masih akan berlanjut. Di akhir acara Ceremonial Night, kami mengajak partisipan yang hadir untuk berikrar bahwa malam ini adalah awal mula semangat kebaikan akan disebarkan lebih luas lagi. Kami berharap Anda akan menjadi bagian dari cerita kami berikutnya!
Anda dapat mengikuti tayangan ulang seluruh program Empathy Week melalui kanal YouTube SociopreneurID.